Kondisi yang umum terjadi pada si kecil adalah diare pada anak yang seringkali membuat para orang tua cemas karena bisa membuat anak sering bolak balik ke kamar mandi dan badannya menjadi lemas.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka dari itu yuk Boona simak artikel ini sampai habis dan pelajari apa saja penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya disini!
Baca Juga: 20+ Rekomendasi Mainan Edukasi Anak Sesuai Umurnya!
Penyebab Diare pada Anak

Kondisi seperti diare sebagai tanda bahwa tubuh ingin membersihkan diri dari kuman dan biasanya berlangsung selama seminggu. Diare dibagi menjadi dua yaitu jangka pendek (akut) dan jangka panjang (kronis).
Diare jangka pendek berlangsung selama 1 atau 2 hari dan hilang yang biasanya disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri atau ketika anak terkena infeksi virus.
Untuk diare jangka panjang biasanya berlangsung selama beberapa minggu dan bisa menjadi tanda dari beberapa gangguan kesehatan, seperti kolitis ulseratif, penyakit celiac, penyakit crohn, penyakit usus, dan usus besar.
Adapun beberapa penyebab lainnya yang umum terjadi di anak-anak adalah sebagai berikut.
- Alergi makanan atau respons sistem kekebalan terhadap makanan tertentu
- Intoleransi makanan atau sulit dalam mencerna hal-hal tertentu
- Reaksi terhadap obat-obatan, seperti antibiotik
- Terkena infeksi bakteri salmonella, parasit giardia, dan virus rotavirus
Baca Juga: STOP Panik! Ini 8+ Makanan Penambah Berat Badan Anak yang Sehat dan Bergizi untuk Si Kecil!
Gejala Diare pada Anak

Tanda atau gejala diare pada anak bisa kamu kenali sebagai berikut.
- Demam
- Frekuensi buang air besar (BAB) dan mencret lebih sering menjadi 3 kali atau lebih dalam sehari dengan tekstur feses yang lebih cair
- Kehilangan nafsu makan
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut dan kram
- Perut kembung
Baca Juga: 7+ Cara Menaikkan Berat Badan Anak dengan Mudah, Boona Wajib Tahu!
Cara Mengatasi Diare pada Anak 2 Tahun

Diare pada anak bisa kamu atasi sendiri di rumah dengan berbagai cara sebagai berikut.
- Memberikan anak makanan yang lembut dan mudah untuk dicerna, seperti biskuit, kacang hijau, kentang, pasta, pisang, sereal, dan telur
- Berikan ASI jika usia anak masih di bawah 6 bulan
- Hindari pemberian obat diare anak apabila sebelumnya belum berkonsultasi dengan dokter
- Hindari memberikan soda yang bisa memperburuk keadaan diare
- Berikan oralit dan pastikan kebutuhan cairan si kecil terpenuhi
Itulah pembahasan seputar diare pada anak yang perlu kamu ketahui dan waspada jika gejalanya sudah semakin parah. Jika semakin parah segeralah konsultasi ke dokter anak terpercaya supaya diberikan penanganan yang tepat dan cepat.
Semoga informasi dari Booni kali ini bermanfaat untuk para ibu yang sedang khawatir menghadapi diare pada anak yang tak kunjung reda. Jangan lupa share artikel ini ke media sosialmu dan nantikan selalu artikel menarik lainnya dari Boonaboo, ya!
Ingin mencari berbagai perlengkapan ibu dan anak yang berkualitas, multifungsi, dan stylish? Cek koleksi selengkapnya hanya di Boonaboo dan dapatkan promo spesial yang menarik untuk Boona disini!






